Sujud Sahwi

Pengertian Sujud Sahwi
Sujud Sahwi adalah gerkan dalam shalat yang dilakukan karena untuk menggantikan kesalahan yang terjadi di dalam shalatnya karena tertinggal atau terlupa.
Sujud sahwi dilakukan oleh karena tiga hal, yaitu:
1. Adanya penambahan sesuatu dalam shalat, 
2. Adanya menghilangkan sesuatu dalam shalat seperti yang termasuk dalam Sunnah Ab'adh. 
3. Dalam keadaan ragu-ragu (asy-syak) di dalam Shalat.


Nabi Muhammad saw. juga pernah lupa di dalam shalatnya. Hal ini ada sesuai dengan hadits beliau : 

إِ نَّــمَا أَ نَـا بَـشَــرٌ أَ نَـسِى كَــمَا تَــنْـسَــوْ نَ : فَـإِ ذَ ا نَـسِـيْتُ فَـذَ كِّــرُوْ نـِىْ
"Saya ini hanyalah manusia biasa, saya juga lupa sebagaimana tuan-tuan lupa. Oleh sebab itu jika saya lupa, maka ingatkanlah!" (H.R.Bukhari dan Muslim).

Tata cara Sujud Sahwi

Sebagaimana telah dijelaskan dalam beberapa hadits bahwa sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud di akhir shalat (sebelum atau sesudah salam).Dan ketika akan sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir “Allahu akbar”, begitu pula ketika hendak bangkit dari sujud.

Sujud sahwi dilakukan sesudah salam. Sesuai keterangan :


فَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ وَسَلَّمَ ثُمَّ كَبَّرَ ثُمَّ سَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ فَرَفَعَ ثُمَّ كَبَّرَ وَسَجَدَ ثُمَّ كَبَّرَ وَرَفَعَ
Artinya:
“Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal), kemudia beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit.” (HR. Bukhari no. 1229 dan Muslim no. 573)

Sujud Sahwi dilakukan sebelum salam, sesuai keterangan :
فَلَمَّا أَتَمَّ صَلَاتَهُ سَجَدَ سَجْدَتَيْنِ فَكَبَّرَ فِي كُلِّ سَجْدَةٍ وَهُوَ جَالِسٌ قَبْلَ أَنْ يُسَلِّمَ
Artinya:
“Setelah beliau menyempurnakan shalatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau lakukan sujud sahwi ini sebelum salam.” (HR. Bukhari no. 1224 dan Muslim no. 570)
Sujud Sahwi dilakukan sebelum atau sesudah salam tergantung sebab.
Ini yang lebih utama.. Kalau datangnya sebab tadi sebelum salam, hendaklah sujud dilakukan sebelum salam, sebaliknya kalau diketahui sesudah salam, maka sujud itu pun dilakukan sesudah salam, sedang bagi hal-hal yang tidak termasuk dalam kedua keadaan di atas, boleh saja dipilih sesudah salam atau sebelum salam. Baik itu sebabnya berupa penambahan atau pengurangan raka'at. Hal ini berdasarkan keterangan hadits Muslim dalam shahihnya:bahwa Nabi saw. bersabda:
 إِذَازَادَ الـرَّجُـلُ أَوْ نَــقَـصَ فَــلْــيَـسْـجُـدْ سَـجَـدَ تَــيْـنِ 
Artinya:
"Jikalau shalat seseorang terlebih atau terkurang, maka hendaklah ia sujud dua kali."

Bacaan (do'a) dalam Sujud Sahwi
Sebagian ulama menganjurkan do’a ini ketika sujud sahwi,
سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو
“Subhana man laa yanaamu wa laa yas-hu”
Artinya:
"Maha Suci Dzat yang tidak mungkin tidur dan lupa"

Namun do'a di atas hanyalah ajnuran saja dari sebagian ulama'. Dan tidak ada dalil yang kuat untuk hal tersebut. Karenamya lebih tepat mengenai bacaan sujud sahwi ini adalah sama dengan Bacaan Ketika Sujud dalam Shalat seperti biasa yang telah di praktekkan.

----- oOo -----

Posting Komentar

0 Komentar